Hidup Ini Adalah Tentang Melakukan Pilihan
Setaip Hari, Setiap Jam, Setiap Detik
Kita Harus Menentukan Pilihan
Setiap Saat Kita Berdiri Di Persimpangan
Dan Harus Memilih Jalan Yang Harus Di Tempuh
Karena Itu Menentukan Prioritas Adalah Hal Yang Utama
Kita Tak Bisa Mencintai Dan Sukses Di Semua Bidang
Sebab Itu Kita Harus Menentukan Hal-Hal Yang Kita Cintai
Dan Paling Layak Untuk Di Perjuangkan Dalam Hidup


Resep Panjang Umur

Seperti kata pepatah Arab, orang yang sehat memiliki harapan, dan orang yang memiliki harapan memiliki segalanya. Nah berikut ini terdapat beberapa tips yang bisa membuat Anda sehat dan membuat Anda memiliki harapan-harapan baru dalam kehidupan. Selamat mencoba.

1. Lebih banyak bergerak
Buat tantangan baru untuk menemukan beberapa cara untuk menggerakkan tubuh Anda. Misalnya jika di kantor, maka lebih baik menggunakan tangga dari pada menggunakan lift atau eskalator. Bawa anjing Anda jalan-jalan sore, kejar anak Anda, lempar bola pada teman, potong rumput di halaman. Pokoknya apapun yang bisa menggerakkan anggota tubuh Anda bukan hanya sekedar alat fitnes saja. Anda tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di gym atau menghabiskan waktu 45 menit di kelas aerobik atau tai chi. Akan lebih bagus jika Anda juga mengikuti kegiatan-kegiatan kebugaran tersebut. Namun jika Anda belum bisa mengikutinya, untuk sementara waktu Anda hanya perlu banyak bergerak.

2. Kurangi lemak
Hindari makanan yang sudah jelas bisa menyebabkan kegemukan seperti makanan goreng-gorengan, burger, dan makanan daging berlemak lainnya (misalnya daging asap, ham, salami). Produk-produk susu seperti keju, susu, dan krim sebaiknya dikonsumsi dalam versi rendah lemak. Kacang-kacangan dan sandwich daging, mayonnaise, margarin dan mentega sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

3. Berhenti merokok
Sejak tahun 1960 saat perkumpulan ahli bedah mengumumkan bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan, warga Amerika telah mengurangi penggunaan produk-produk rokok yang bisa membunuh. Baru-baru ini, terdapat peningkatan merokok di kalangan dewasa dan remaja. Mungkinkah ini karena pengaruh industri hiburan Hollywood? Tampaknya semua bintang dalam setiap film selalu terlihat sedang merokok. Berhati-hatilah. Beri pengertian pada anak Anda tentang artis-artis yang merokok tersebut. Jika Anda seorang perokok, cobalah kurangi jumlah rokok sedikit demi sedikit. Baru menghentikannya sama sekali.

4. Kurangi stres
Mungkin kedengarannya lebih mudah diucapkan dari pada dilakukan. Salah satu teknik yang direkomendasikan para pakar untuk menguranginya adalah dengan berpikir positif. Luangkan waktu selama 30 menit sehari untuk melakukan hal-hal yang Anda suka. Misalnya berendam di bak mandi, berjalan di pantai atau taman, membaca, mengunjungi teman, bermain dengan anjing, mendengarkan musik, menonton film komedi. Luangkan waktu untuk dipijat, facial, atau potong rambut. Coba bermeditasi. Hitung sampai 10 sebelum Anda mulai marah-marah. Hindari orang yang berwatak sulit jika mungkin.

5. Lindungi diri Anda dari polusi
Jika Anda tidak bisa tinggal di lingkungan yang bebas asap, paling tidak Anda bisa menghindari ruangan yang berasap, wilayah-wilayah yang tingkat kemacetannya tinggi, menghirup asap kendaraan dan berolahraga di jalanan yang ramai. Anda boleh berolahraga di luar ruangan jika tingkat asap masih rendah. Dan boleh berolahraga di dalam ruangan ber-AC jika kualitas udaranya bagus. Tanam banyak pepohonan di pekarangan rumah Anda, karena pohon merupakan penghalang polusi dan debu yang paling baik.

6. Kenakan sabuk pengaman
Statistik memperlihatkan bahwa sabuk pengaman bisa memperpanjang usia dan membantu meringankan potensi cidera dalam kecelakaan mobil.

7. Sikat gigi Anda
Beberapa penelitian terakhir mengaitkan antara panjang umur dengan menggosok gigi. Tidak ada seorangpun yang mengetahui mengapa terjadi demikian. Mungkin karena orang yang sering menggosok giginya lebih perduli dengan kesehatannya dibanding orang yang tidak melakukannya.

8. Hindari minum-minuman keras berlebihan.
Meskipun beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa mengkonsumsi segelas anggur atau minum minuman keras bagi pria bisa membantu melindungi dari penyakit jantung, namun mengkonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan lainnya, seperti penyakit hati, ginjal, dan kanker.

9. Berpandangan positif
Ada suatu hubungan yang amat jelas antara hidup sehat dan memandang segala hal dengan positif. Hadapilah segala sesuatu dengan senyuman dan pikiran positif.

10. Pilih tetap sehat
Hubungan antara genetik dan kesehatan amat kuat. Namun hanya karena salah satu atau kedua orangtua Anda meninggal dunia karena sakit, bukan berarti Anda hanya bisa pasrah atas gen yang ada pada Anda. Anda bisa mengikuti tips kesehatan yang ada dan mengaplikasikannya dalam kehidupan anda sehari-hari.
Selamat mencoba!

Perbedaan Otak Pria dan Wanita

Michael Guriaan dalam bukunya "What Could He Be Thingking? How a Man's Mind Really Works", menjelaskan perbedaan otak pria dan wanita terletak pada ukuran bagian-bagian otak, bagaimana bagian itu berhubungan serta cara kerjanya. Perbedaan mendasar antar kedua jenis kelamin itu adalah :
  1. Perbedaan Spasial. Pada laki-laki otak cenderung berkembang dan memiliki spasial yang lebih kompleks seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik. Tak heran jika laki-laki suka sekali mengutak-atik kendaraan.
  2. Perbedaan verbal. Daerah korteks otak pria lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsi-fungsi spasial dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak laki-laki lebih kecil seperempat ketimbang otak perempuan. Bila otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak perempuan bisa memaksimalkan keduanya. Itulah mengapa perempuan lebih banyak bicara ketimbang pria. Dalam sebuah penelitian disebutkan, perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya 7.000 kata!
  3. Perbedaan bahan kimia. Otak perempuan lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik pitam. Selain itu, otak perempuan juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal inimempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak lebih dahulu ketimbang bicara. Ini berbeda dengan perempuan.
  4. Memori lebih kecil. Pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila laki-laki mudah lupa, sementara wanita bisa mengingat segala detail.

Keragaman Kurikulum Pendidikan

Keberagaman dunia pendidikan saat ini merupakan salah satu cerminan banyaknya jalan meraih pendidikan terbaik bagi anak. Jika dulu hanya ada satu kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah pusat, kini banyak sekolah memperkenalkan kurikulum baru yang memberi pilihan lebih luas kepada masyarakat. Mulai dari sekolah nasional, nasional plus, hingga internasional, kini jamak ditemui di berbagai sudut negeri ini.

Jika mau ditilik lebih dalam, masing-masing memiliki keunggulan tersendiri dalam hal metode pembelajaran yang diterapkan serta adanya kurikulum yang ditambahkan. Dalam hal ini, sekolah nasional adalah sekolah konvensional yang menerapkan program pemerintah secara utuh, sementara sekolah nasional plus umumnya menggandeng institusi lain untuk bekerja sama dan menggabungkan kurikulum dari institusi tersebut dengan kurikulum nasional. Institusi asing yang kerap di ajak kerja sama antara lain IB (International Baccalaureate) dari Swiss atau Cambridge dari Inggris. Tidak sedikit di antaranya yang menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah dari luar negeri, seperti Singapura, untuk kemudian menggabungkan kurikulumnya dengan kurikulum nasional. Itu sebabnya, di sekolah nasional plus ini penggunaan bahasa Inggris banyak digunakan, meski proporsinya tergantung dari kebijakan masing-masing sekolah. Ada yang seimbang antara bahasa Indonesia dan Inggris, serta ada pula yang lebih menekankan pada penggunaan bahasa Inggris. Lain halnya dengan sekolah internasional, yang mengadaptasi kurikulum dari luar negeri secara utuh untuk digunakan sebagai acuan belajar dan menggunakan bahasa Inggris secara total dalam proses belajar.

Meski persaingan dunia pendidikan kian kompetitif, terbukti sekolah nasional-baik negeri maupun swasta-tidak pernah benar-benar ditinggalkan, dengan prestasi dan kualitas yang baik sehingga mampu bersaing baik di dalam maupun luar negeri. Pasalnya, pemilihan sekolah ini pun sebaiknya disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan anak. Jika mempersiapkan anak untuk sekolah lanjutan di mancanegara, misalnya, menyekolahkan anak di sekolah internasional atau nasional plus bisa menjadi bekal untuk memudahkan anak belajar nantinya.

Satu hal yang pasti, sekolah manapun yang dipilih, galilah setiap informasi secara detail dan pastikan anak tidak merasa terbebani dengan sistem belajar yang diberikan. Toh, anak juga yang akan menjalaninya.

Berpikir Sebagai Usahawan

Ada dua hal yang harus menjadi tujuan hidup.
Pertama, wujudkan keinginan Anda, kemudian nikmatilah.
Hanya mereka yang bijaksana mencapai hal yang kedua”
(Logan Pearsall Smith)

Seorang usahawan yang sedang berjalan memberikan uang Rp.2.000,- kepada seorang penjual bollpoint dengan tanpa mengambil bollpointnya. Dalam pikirannya, ia hanya ingin menyumbang saja. Tiba-tiba ia berpikir dua kali, ternyata ia sedang membutuhkan bollpoint. Ia segera berbalik dan mengambil bollpointnya. Dengan nada menyesal, ia mengatakan “Saya ini seorang usahawan. Mohon jangan marah. Anda juga seorang usahawan kan? Seorang penjual bollpoint”. Selang beberapa lama, usahawan ini bertemu dengan seseorang di sebuah hotel dalam seminar. Ia berkata “Bapak mungkin tidak mengenal saya. Saya ingin mengucapkan terima kasih karena bapak telah mengembalikan harga diri saya. Waktu bapak berkata saya seorang usahawan maka saya tersentak. Saya harus berpikir sebagai seorang usahawan bukan sebagai orang yang menunggu belas kasihan”.

Seorang bijaksana berkata “Banyak orang berjalan lebih jauh dari pada yang dipikirkannya dan bisa dilakukannya karena orang lain yang berpikir mereka bisa”.

Kebaikan paling besar yang bisa di lakukan untuk siapa saja bukan dengan membagikan kekayaan kita dengan mereka. Sangat mengherankan betapa banyak bakat dan kemampuan yang terpendam di dalam diri seseorang. Sayangnya mereka perlu dibukakan visinya untuk menyadari kemampuannya yang mereka miliki. Seorang usahawan sukses akan dapat mengenal potensi orang lain dan dia berhasil mengembangkan dirinya.

Mary Crowley, pendiri Home Interior and Gift mencapai kesuksesan karena mempunyai keyakinan akan berhasil. Dia yakin “Satu orang dengan keyakinan, kekuatannya sama dengan pasukan sembilan puluh sembilan orang yang hanya mempunyai kepentingan”. Ia memberikan kebebasan anak buahnya untuk mengembangkan potensinya dalam menjual sehingga usahanya berkembang secara luar biasa.

Memang kehidupan tidak seluruhnya berisi matahari dan bunga mawar. Kehidupan yang berhasil juga melibatkan darah, keringat dan air mata. Artinya melibatkan suatu pengorbanan yang menyeluruh. Namun dari pengorbanan yang dilakukan, ia tidak pernah kekurangan akan hal-hal yang penting, seperti cinta, iman, antusiasme, atau belas kasihan.

Tekad dan kerja keras itulah semua hal yang baik yang dapat kita berikan dalam kehidupan orang lain. Kita akan mendapatkan segala-galanya yang kita inginkan dalam kehidupan ini kalau saja cukup banyak membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan. Oleh karena itu kita harus belajar melihat kebutuhan orang lain dan memenuhinya. Kebutuhan itu bisa dalam hal jasmani ataupun rohani. Kalau kita mengisi kebutuhan mereka maka orang itu akan mengalami perubahan dan kitapun akan memetik buahnya.

Pertanyaannya, dapatkah kita berpikir sebagai usahawan dalam mengembangkan jaringan dan bisnis kita?

“Salah satu kompensasi terindah dalam hidup manusia adalah tidak ada seorangpun yang menolong orang lain dengan tulus tanpa ada maksud menolong dirinya sendiri” (Ralp Waldo Emerson)

Jika kata Ralp Waldo benar maka caranya adalah dengan meluangkan waktu khusus untuk orang lain. Kunci keberhasilan lainnya adalah menunjukkan perhatian dan kemauan untuk membantu memberikan solusi dari masalah yang dihadapi orang lain. Kedua langkah itu akan menciptakan keakraban dan tanpa disadari pembicaraan akan terasa menyenangkan.

"Jangan bernafsu menyelesaikan semua hal secara singkat. Jangan melihat keuntungan yang kecil. Hasrat untuk menyelesaikan segalanya dalam waktu singkat akan menghalangi hasil yang lebih besar dan memuaskan. Hanya memperhitungkan keuntungan kecil menghalangi terselesaikannya semua hal dengan baik”.

Semakin kita mampu untuk menjalankan proses diatas dengan di dukung kualitas produk yang bagus, maka akan semakin banyak orang yang bersedia bergabung dan memanfaatkan produk kita. Keuntungan akan didapat jika kita lebih aktif menjalin keakraban dan berbagi manfaat dengan orang yang tepat dengan produk atau bisnis yang sedang kita tekuni. Secara garis besar, keuntungan akan mengalir deras kepada kita jika kedua kekuatan saling memberikan dukungan, yaitu kekuatan dari produk atau bisnis yang kita jalani dan kemampuan kita berempati dan menjalin keakraban dengan orang lain.

"Tolonglah saudara kita menyebrangi sungai,
maka kita sendiri juga akan mencapai tepi sungai”

Mudah Dapat Uang

Caranya gampang banget, Anda cuma perlu daftar disini, isi data diri Anda dengan lengkap jangan lupa alamat emailnya. Setelah terdaftar Anda akan mendapatkan referral URL yang nantinya akan sangat digunakan jika anda mereferensikan clixsense Anda pada orang lain. Jika ada orang lain yang mendaftar atas referral URL Anda, maka Anda akan mendapatkan Dollar.

"Dimana saya harus mereferensikan URL saya?"

Jawabannya gampang banget, kalo Anda punya website atau blog, Anda tinggal mencantumkan alamat referral URL Anda di website atau blog yang Anda miliki. Selain dengan mereferensikan pendaftaran pada orang lain, Anda juga bisa medapatkan Dollar dengan memasang iklan clixsense di website atau blog Anda. Dollar diperoleh jika ada orang lain yang meng klik iklan clixsense atas referral URL yang anda miliki.

"Dimana saya bisa mendapatkan “Advertise Code” nya?"

Pertama- tama Anda harus login dulu, masukkan username dan password jangan lupa untuk menyalin kode yang tertera. Setelah login, anda bisa mengklik Affiliate Program >> Advertising Code. Nanti akan muncul banyak pilihan bentuk iklan clixsense. Anda tinggal lmemilih mana yang anda suka.

Setelah menemukan yang tepat, copy paste sintaks / code pemograman yang ada di bawah gambar iklan tersebut, gampang kan. Kalau anda ingin mencobanya daftar disini dan biarkan dolar mengalir lewat iklan yang tercantum di blog atau website anda.

10 Alasan Kenapa Pria Takut Menikah

Cowok menikah di usia muda, belakangan ini memang lagi jadi tren. Tengok saja, pria-pria muda di bawah usia 25 tahun, seolah berlomba-lomba menuju jenjang perkawinan. Tapi, nggak sedikit lho para pria yang masih bertahan hidup melajang. Walaupun mereka itu sebenarnya sudah memenuhi kriteria usia dan kemapanan. Kenapa ya?

Menurut James Douglas Barron dalam bukunya yang bertajuk She Wants a Ring--and I Don't Wanna Change a Thing, bagi kebanyakan wanita keputusan menikah itu merupakan sebuah intuisi.

Sebaliknya buat para pria, menikah itu ibaratnya tengah mempelajari teka-teki dari seri pertama hingga seri-seri berikutnya. Tidak heran jika menikah itu seolah menjadi hantu belau yang amat menakutkan bagi para pria.

Sesederhana itukah alasan kaum adam mengundur-undur keputusan untuk menikah? Tentu saja tidak. Menurut Barron, setidaknya ada 10 alasan yang melandasi ketakutan pria untuk menikah, sebagaimana tersebut di bawah ini :

  1. Mereka menganggap komitmen jangka panjang justru akan merusak hubungan indah yang telah terjalin.
  2. Menikah membuat mereka tidak sebebas hidup melajang. Begini-begitu serba diatur istri. Akibatnya, kesempatan untuk flirting sana-sini pun semakin sedikit saja.
  3. Mereka kebanyakan berandai-andai tentang sesuatu yang sebetulnya tidak perlu. Misalnya saja ketakutan kalau suatu saat sesudah menikah, eh tiba-tiba malah jatuh cinta dengan wanita lain.
  4. Bercerai! Ini yang konon paling banyak ditakuti oleh para pria.
  5. Trauma. Tidak sedikit pria yang trauma dengan kegagalan perkawinan kedua orangtua mereka. Daripada mengulang sejarah buruk perkawinan kedua ortunya, mending mereka urung menikah.
  6. Pernikahan membuat para pria harus bersikap lebih kompromistis. Padahal, sikap tersebut menurut mereka justru bisa membunuh mereka secara perlahan-lahan. Ah, masak iya sih?
  7. Malas dengan urusan kerumahtanggaan, ya belanja lah, ya mengurus anak lah.
  8. Bosan! Konon pernikahan membuat para pria terjebak dalam rutinitas yang itu-itu saja, bekerja, jemput istri terus pulang ke rumah.
  9. Pernikahan juga menuntut mereka untuk tinggal dalam kehidupan yang sunyi, terkontrol, dan sarat privasi.
  10. Tak ingin terjebak dengan rutinitas kehidupan seks yang itu-itu saja!
Apa bener sich?? Who Knows??

Persepsi Mahasiswa Akuntansi

Latar Belakang
Profesi akuntan Indonesia pada masa yang akan datang menghadapi tantangan yang semakin berat, untuk itu kesiapan yang menyangkut profesionalisme profesi mutlak diperlukan (Ludigdo dan Machfoedz, 1999). Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan tiga hal utama yang harus dimiliki oleh setiap anggota profesi tersebut (Machfoedz, 1997) yaitu keahlian (skill), karakter (character), dan pengetahuan (knowledge).
Proses pembentukan profesionalisme profesi berawal dari pendidikan profesi, dalam hal ini pendidikan akuntansi di perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan, bertujuan menyediakan sumber pengetahuan dan pengalaman belajar (knowledge and learning experiences) bagi para mahasiswanya. Tujuan tersebut dicapai melalui bentuk kegiatan belajar-mengajar yang disebut kuliah. Kuliah merupakan bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa dan pengetahuan/ketrampilan. Kuliah dan dosen merupakan salah satu sumber pengetahuan utama bagi para mahasiswa (Suwarjono, 1999). Namun pendidikan tinggi akuntqansi seharusnya tidak hanya menekankan pada kebutuhan keahlian (skill) dan pengetahuan (knowledge) yang bersifat teoritis, tetapi juga harus mampu mensosialisasikan kepada mahasiswanya hal-hal yang berhubungan dengan dunia praktik dan lingkungan kerja profesi akuntansi.
Dalam beberapa dekade terakhir, keinginan dan komitmen komunitas akuntasi untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan akuntansi mengalami peningkatan. Di Amerika, kritikan tajam terhadap dunia pendidikan di negara tersebut telah timbul sejak awal tahun 1970-an. Kritik tersebut terutama ditujukan pada proses belajar mengajar yang dikatakan terlalu mendidik mahasiswa sebagai teknisi dan sangat prosedural, tidak intelek dan tidak ilmiah. Kondisi semacam ini menyebabkan dibentuknya Accounting Education Change Committee (AECC). Komite ini bertugas memperbaiki proses belajar mengajar, terutama dalam hal perbaikan kurikulum, agar lulusan jurusan akuntansi di perguruan tinggi menjadi lebih intelek, profesional dan ilmiah (Machfoedz, 1997). Anjuran restrukturisasi terhadap pendidikan akuntansi di Amerika juga dinyatakan oleh the American Accounting Association’s Bedford Committee Report (AAA, 1986) dan the Big Eight’s White Paper (Perspectives, 1989 dalam DeZoort, Lord dan Cargile, 1997). Komisi tersebut mengatakan bahwa tujuannya ialah “to be a catalyst for improving the academic preparation of accountants so that entrants to the accounting profession possess the skills, knowledge, and attitudes (empahasis added) required for success in accounting career paths” (AECC, 1990:1 dalam DeZoort, Lord dan Cargile, 1997).
Di Indonesia, proses pendidikan dan pengajaran akuntansi dipandang belum mampu untuk menghasilkan lulusan yang profesional, yang siap terjun ke dunia bisnis. Proses tersebut meliputi: desain kurikulum; desain silabus; struktur pengajaran; dan sistem pengajaran (Machfoedz, 1997). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Nurani (1990) di Yogayakarta, yang menemukan bahwa sebesar 68,83% mahasiswa akuntansi yang ditelitinya menyatakan bahwa materi kuliah yang diberikan belum cukup sebagai bahan persiapan menghadapi tuntutan pekerjaan. Demikian pula penelitian yang dilakukan Fouriyanti (1996) di Surakarta, hampir 60% mahasiswa akuntansi menyatakan hal serupa.
Hal lain yang menyebabkan perlunya restrukturisasi pendidikan akuntansi adalah adanya indikasi bahwa para lulusan pendidikan akuntansi di perguruan tinggi meninggalkan bangku kuliah dengan persepsi yang kurang tepat mengenai lingkungan kerja profesi akuntan. Tentu saj hal ini tidak sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Hanno dan Turner (1995) pendidikan akuntansi harus mampu memberikan “a knowledge of business organization and their enviroment” (dalam Machfoedz, 1997).
Persepsi yang tidak tepat tersebut nampak dalam studi yang dilakukan oleh Dean et al. (1988) di Amerika. Dean et al. (1988) meneliti hubungan antara harapan (expectations) kerja individu sebelum memasuki dunia kerja selama satu tahun. Peneliti memberikan kuesioner yang sama kepada responden pada hari pertama mereka bekerja dan satu tahun sesudahnya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengharapan dan pengalaman responden yang diteliti, perbedaan tersebut disebut Occupational Reality Shock (ORS). Studi ini juga mengungkapkan bahwa ORS lebih besar terjadi pada lingkungan kantor akuntan publik, serta ORS memiliki pengaruh negatif terhadap perilaku, sikap dan orientasi kerja karyawan (dalam Carcello et al., 1991).
Dalam penelitian lain, Carcello et al. (1991) melakukan studi dengan membandingkan harapan mahasiswa akuntasi dan pengalaman akuntan pemula di kantor akuntan publik. Studi ini mendapatkan bukti bahwa terdapat perbedaan signifikan antara harapan mahasiswa dengan pengalaman akuntan pemula dalam sebagian besar item yang diteliti. Tentu saja hal ini dapat menimbulkan berbagai macam masalah yang salah satunya ialah ketidakpuasan kerja bagi para lulusan akuntansi ketika mereka terjun ke lapangan pekerjaan.
Adanya perbedaan persepsi tersebut dan akibat yang ditimbulkannya telah dibahas di dalam beberapa literatur, yang mana proses pendidikan akuntansi yang diterapkan juga memiliki pengaruh di dalamnya (Carcello et al., 1991). Hal tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pendidikan akuntansi memegang peranan penting di dalam sosialisasi profesi akuntan. Penelitian terhadap mahasiswa kedokteran (Becker et al., 1961), hukum (Thielens, 1967), perawat (Ondrack, 1975), dan manajemen (Shein, 1967) secara konsisten menemukan bahwa perilaku dan keyakinan mahasiswa berubah selama mereka menempuh pendidikan profesi (dalam Clikeman dan Henning, 2000). Demikian juga dengan Sudibyo (1995) yang menyatakan bahwa dunia pendidikan akuntansi juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku etika akuntan (dalam Ludigdo dan Machfoedz, 1999) yang merupakan bagian dari profesi akuntan.
Profesi akuntan mengalami perkembangan yang sangat luas. Salah satu bentuk perkembangannya ialah semakin banyaknya pilihan profesi akuntan yang dapat dipilih oleh lulusan pendidikan tinggi akuntansi. Paling tidak terdapat empat sektor profesi akuntan yang dapat dimasuki, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan di Indonesia telah mewadahi keempat sektor profesi tersebut dengan membentuk kompartemen bagi masing-masing sektor profesi akuntan. Kompartemen tersebut terdiri dari Kompartemen Akuntan Publik (KAP), Kompartemen Akuntansi Manajemen (KAM), Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd) dan Kompartemen Akuntan Sektor Publik (KASP).
Salah satu profesi akuntan yang paling populer di masyarakat dan khususnya di kalangan mahasiswa akuntansi ialah profesi akuntan publik (Nurani, 1990). Bahkan dalam studinya, Fouriyanti (1996) menyimpulkan hampir 80% mahasiswa jurusan akuntansi yang menjadi sampel penelitiannya berpendapat bahwa profesi akuntan publik di Indonesia di masa yang akan datang akan sangat berkembang. Selain itu, hampir 60% menyatakan bahwa materi yang diberikan selama masa pendidikan lebih menekankan pada profesi akuntan publik. Beberapa penelitian di Indonesia mengenai persepsi yang berhubungan dengan profesi akuntan publik dilakukan sebelumnya oleh Chaeroni (1996), Fouriyanti (1996), Murtanto dan Gudono (1999), Prihanto (2000), Nurahma dan Indriantoro (2000), Suhardjo (2000) dan Widarta (2000). Beberapa di antaranya meneliti mengenai persepsi mahasiswa terhadap profesi akuntan publik di Indonesia, seperti Chaeroni (1991), Fouriyanti (1996), dan Prihanto (2000), namun penelitian tersebut tidak secara khusus meneliti mengenai lingkungan kerja akuntan publik.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan antara persepsi mahasiswa akuntansi yunior dan mahasiswa akuntansi senior mengenai lingkungan kerja akuntan khususnya akuntan publik. Dengan asusmsi bahwa selama proses pendidikan dan pengajaran akuntansi di perguruan tinggi, mahasiswa akan memperoleh berbagai informasi yang dapat mempengaruhi persepsinya (Clikeman dan Henning, 2000). Penelitian terdahulu mengenai persepsi terhadap lingkungan kerja akuntan publik telah dilakukan oleh Dezoort, Lord dan Cargile (1997).
Penelitian tersebut membandingkan persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi di lima universitas terbesar dari lima negara bagian yang berbeda di Amerika Serikat. Penelitian ini juga meneliti sejauh mana mahasiswa menganggap dosen dan sumber lainnya sebagai sumber informasi yang relevan mengenai lingkungan kerja akuntan publik.

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dengan mengadopsi penelitian Dezoort, Lord dan Cargile (1997) tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa yunior dengan mahasiswa senior terhadap lingkungan kerja akuntan publik di Indonesia?
Apa sajakah sumber informasi utama bagi mahasiswa akuntansi, mengenai lingkungan kerja akuntan publik di Indonesia?

Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui:
Ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi yunior dengan persepsi mahasiswa akuntansi senior terhadap lingkungan kerja akuntan publik di Indonesia.
Sumber informasi utama mahasiswa akuntansi mengenai lingkungan kerja akuntan publik di Indonesia.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
Sebagai bahan pembanding terhadap penelitian-penelitian sejenis yang pernah dilakukan, sehingga dapat memperkaya khasanah penelitian.
Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Universitas.

Studi/Penelitian Terkait
Dean et al. (1988) meneliti hubungan antara harapan (expectations) kerja individu sebelum memasuki dunia kerja dengan pengalaman (experiences) kerja individu tersebut setelah memasuki dunia kerja selam satu tahun. Peneliti memberikan kuesioner yang sama kepada responden pada hari pertama mereka bekerja den satu tahun sesudahnya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengharapan dan pengalaman responden yang diteliti, perbedaan tersebut disebut Occupational Reality Shock (ORS). Studi ini juga mengungkapkan bahwa ORS lebih besar terjadi pada lingkungan kantor akuntan publik, serta ORS memiliki pengaruh negatif terhadap perilaku, sikap dan orientasi kerja karyawan (dalam Carcello et al., 1991).
Dengan menggunakan responden dari Beta Alpha Psi programs dan staf akuntan publik di Amerika Serikat, Carcello et al., (1991) membandingkan harapan mahasiswa akuntansi dan pengalaman akuntan pemula di kantor akuntan publik. Hasil studi ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara harapan mahasiswa dengan pengalaman akuntan pemula dalam sebagian besar item yang diteliti. Kesenjangan terbesar terjadi pada area pengembangan, pelatihan dan supervisi. Mahasiswa secara umum mengharapkan pengalaman-pengalaman yang lebih positif dibandingkan dengan pengalaman- pengalaman yang sesungguhnya dialami oleh para akuntan pemula dalam hal tugas-tugas, tanggung jawab, kemajuan, pelatihan, supervisi dan masalah-masalah pribadi.
Mengadopsi penelitian yang dilakukan oleh Carcello et al. (1991). De Zoort, Lord dan Cargile (1997) melakukan studi cross sectional untuk menghubungkan persepsi antara akuntan pendidik dan mahasiswa terhadap lingkungan kerja akuntan publik dengan membandingkan persepsi mahasiswa akuntansi yunior, mahasiswa akuntansi senior dan persepsi akuntan pendidik. Penelitian tersebut membandingkan persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi di lima universitas terbesar dari lima negara bagian yang berbeda di Amerika Serikat. Penelitian ini juga meneliti sejauh mana mahasiswa menganggap dosen dan sumber lainnya sebagai sumber informasi yang relevan mengenai lingkungan kerja akuntan publik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dengan akuntan pendidik terhadap lingkungan kerja akuntan publik. Perbedaan terutama pada wilayah kemajuan, pelatihan, supervisi dan masalah-masalah pribadi. Hasil studi ini mendukung penemuan Carcello et al. (1991). Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa yunior dan mahasiswa senior. Penemuan lain dalam studi ini mengindikasikan bahwa dosen mempengaruhi rencana karier mahasiswa, namun para dosen merasa bahwa mereka tidak memberikan informasi yang seharusnya mereka sediakan kepada mahasiswa.
Beberapa penelitian yang membandingkan persepsi akuntan maupun mahasiswa telah dilakukan di Indonesia, namun kebanyakan penelitian tersebut meneliti persepsi mengenai etika.
Ludigdo (1998) menemukan perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan dengan persepsi mahasiswa terhadap etika bisnis. Akuntan memiliki persepsi yang lebih baik dibanding dengan mahasiswa. Hasil lainnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan di antara mahasiswa tingkat awal dengan persepsi mahasiswa tingkat akhir terhadap etika bisnis. Mahasiswa tingkat akhirmempunyai persepsi yang lebih baik dibanding mahasiswa tingkat awal. Di samping itu berdasarkan uji perbedaan persepsi antara akuntan pendidik, akuntan publik, dan akuntan pendidik yang berprofesi sekaligus sebagai akuntan publik, tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan antara ketiga kelompok tersebut. Namun akuntan publik memiliki persepsi yang lebih baik dibandingkan yang lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel dari delapan perguruan tinggi negeri yang tersebar di Indonesia. Sebanyak 77,5% responden menyatakan bahwa kurikulum sekarang belum cukup untuk memberi bekal mahasiswa mengenai etika bisnis dalam memasuki dunia kerja.
Mengadopsi penelitian Ludigdo (1996), Yulaika (2001) melaksanakan penelitian serupa, namun hanya membandingkan persepsi mahasiswa akuntansi dengan persepsi akuntan pendidik saja. Selain itu juga membandingkan persepsi mahasiswa yunior dengan mahasiswa senior. Penelitian ini dilakukan di lima perguruan tinggi di Surakarta. Dalam penelitiannya tersebut ia menemukan bhawa terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dengan mahasiswa akuntansi terhadap etika bisnis, namun tidak menunjukkan adanya perbedaan signifikan persepsi mahasiswa yunior dengan mahasiswa senior mengenai etika bisnis.

Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi yunior dengan persepsi mahasiswa akuntansi senior terhadap lingkungan kerja akuntan publik.
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi yunior dengan mahasiswa akuntansi senior terhadap lingkungan kerja akuntan publik.

Metode Penelitian

Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi. Mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa tingkat awal (mahasiswa yunior) dan mahasiswa tingkat akhir (mahasiswa senior). Mahasiswa yunior diwakili oleh mahasiswa akuntansi Strata-1 (S-1) reguler semester tiga (III). Selain untuk memudahkan peneliti dalam mengambil sampel, peneliti juga memandang bahwa mereka telah mendapat informasi mengenai lingkungan kerja profesi namun belum mendapat pemahaman yang cukup. Mahasiswa senior diwakili oleh mahasiswa akuntansi Strata-1 (S-1) reguler minimal semester enam (≥VI). Proses pendidikan di jurusan akuntansi hingga semester enam dipandang telah cukup memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai lingkungan kerja profesi.

Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik survei yaitu dengan memberikan kuesioner kepada para responden secara langsung. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang dikembangkan dan digunakan oleh Carcello et al. (1991), serta kemudian dimodifikasi oleh DeZoort et al. (1997).

Pengembangan Instrumen
Instrumen yang digunakan terdiri dari tiga bagian, mengadopsi dari instrumen yang dimodifikasi oleh DeZoort et al. (1997) dari kuesioner yang dikembangkan dan digunakan oleh Carcello et al. (1991). Tiga bagian tersebut adalah sebagai berikut.
Data diri responden.
Pernyataan individu mengenai lingkungan kerja akuntan publik:
Tugas dan tanggung jawab kerja
Promosi, pelatihan dan pengawasan
Masalah-masalah pribadi
Sumber informasi tentang lingkungan kerja akuntan publik

Uji Statistik
Pengujian menggunakan uji t, untuk melihat signifikasi dari pengaruh variabel independent secara individu terhadap variabel dependent.

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari rencana penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.
BABII: LANDASAN TEORI DAN STUDI TERKAIT
Landasan teori dan studi terkait memuat tentang studi teoritis yang membahas tentang penelitian yang terkait.
BABIII:GAMBARAN UMUM PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK
Gambaran umum mencakup persepsi dan lingkungan kerja akuntan publik.
BABIV: ANLISIS HASIL
Analisis hasil berisi tentang hasil analisis dan keterangannya.
BABV: SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi simpulan dan saran dari hasil penelitian.

American Pit Bull Terrier

American pit bull terrier merupakan anjing adu tersohor yang berasal dari Amerika. Bobotnya 25-40 kg dengan tinggi badan 40-50 cm. Bulunya pendek dan lembut. Anjing ini sering pula disebut american pit bull atau pit bull terrier. Anjing yang termasuk grup mastiff ini terdaftar di United Kennel Club (UKC). Menurut para arkeolog, nenek moyang bangsa Inggris mempunyai sejenis anjing kecil bernama bandogge. Mereka memanfaatkannnya sebagai anjing penjaga. Bandogge dipercaya sebagai nenek moyang terrier. Disebut terrier karena anjing ini mempunyai kebiasaan masuk lubang setelah melakukan perburuan. Kebiasaan ini sesuai dengan namanya karena terrier berasal dari kata terra yang artinya bumi.

Terrier terkenal sebagai anjing pemberani. Anjing ini termasuk salah satu jenis anjing yang sering ditampilkan dalam adu anjing di Inggris sekitar pertengahan abad ke-18. Acara adu anjing yang diselenggarakan setiap kamis sore itu dilarang pada tahun 1835. Walaupun sudah dilarang, kebiasaan mengadu anjing yang sudah mendarah daging itu tidak bisa dilenyapkan begitu saja. Para penggemarnya kemudian memindahkan arena adu anjing dari tempat terbuka ke tempat tertutup yang tersembunyi. Agar anjing yang ditampilkan mampu memenangkan pertandingan, ada orang yang mengawinkan mastiff dengan terier, dua anjing yang terkenal keberaniannya. Tujuannya ialah untuk memperoleh anjing yang mempunyai gerakan lebih cepat dan daya tahan lebih tinggi, maka lahirlah pit bull terrier.

Pit bull terrier langsung merajai arena adu anjing. Sifatnya sangat agresif. Bulldog yang terkenal sebagai anjing pemberani sejak 4000 tahun lalu pun masih kalah agresif. Kepala terrier umumnya berbentuk ramping dengan kepala lonjong dan berbentuk segi empat. Sebagian besar ekornya mencuat ke atas. Matanya terbenam di rongga mata.

Setelah adu anjing dilarang, pit bull dialihkan fungsinya sebagai anjing penjaga dan pemburu. Namun sifatnya yang cenderung menyerang binatang lain tidak hilang begitu saja. Bahkan manusia juga akan diserangnya. Kecenderungan ini bisa diredam dengan cara seleksi induk agar keturunanya tidak terlalu ganas. Kemudian diiringi dengan sosialisasi dan latihan kepatuhan sejak anjing masih kecil. Waktu yang paling tepat untuk proses sosialisasi ialah pada umur 3-7 minggu. Proses sosialisasi dapat dilakukan dengan cara mengajak anjing berjalan-jalan setiap pagi dan sore hari atau membiarkannya bermain dengan anjing maupun hewan lain.

Tidak semua pit bull berperangai jelek dan galak. Di tangan pemilik yang mampu merawatnya, pit bull dapat berubah menjadi anjing penjaga yang setia dan sanggup melindungi sang majikan dari bahaya. Kemampuannya itu didukung oleh kekuatannya yang luar biasa. Tidak hanya tenaganya yang kuat, tapi rahang pit bull juga kuat. Gigitannya terbenam sampai ke tulang. Kalau pit bull menggigit obyek yang lebih tinggi maka anjing itu sanggup menggantung beberapa lama dan bertahan dengan kekuatan rahangnya. Dengan demikian sangat berbahaya jika anda membiasakannya bertarung dan berperangai buruk, karena tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti anda ataupun anggota keluarga anda menjadi sparing patnernya bertarung. Berikanlah pit bull kasih sayang dan kelembutan, maka dia pun akan melakukan hal yang sama.

Tidak semua pakan anjing sesuai untuk pit bull. Hal ini dikarenakan di pasar beredar banyak sekali ragam jenis makanan anjing (dog food). Ada pakan untuk anak anjing, pakan anjing dewasa aktif dan non-aktif, serta ada pula untuk anjing bunting dan menyusui. Kandungan dari aneka jenis makanan tersebut jelas berbeda. Misalnya saja pakan khusus anak anjing yang mengandung protein tinggi hanya cocok untuk anak anjing yang sedang mengalami pertumbuhan, ataupun untuk induk yang sedang bunting dan menyusui. Sebab bila pakan kaya protein ini diberikan tidak sesuai kebutuhan akan menyebabkan kegemukan. Dan kegemukan ini sangat dihindari pada pit bull, karena kegemukan akan membuka jalan terjadinya penyakit hyp displasia yang sering menyerang anjing trah besar.

Untuk anakan pit bull kandungan kalsium yang dibutuhkan lebih dari 1,2-1,31%. Dengan demikian anakan pit bull membutuhkan tambahan berupa tablet kalk (calcium laktat).Dan begitu menginjak usia 12-18 bulan, pakan yang diberikan haruslah berupa pakan untuk anjing dewasa. Pakan untuk anjing dewasa tersedia dalam dua bentuk, yakni untuk dewasa aktif dan non-aktif. Bila pit bull serring dibawa berburu atau tracking maka membutuhkan pakan dewasa aktif. Pakan ini banyak mengandung protein dan lemak, sedangkan kandungan serat kasarnya rendah. Tingginya kadar protein sangat diperlukan bagi pit bull yang aktif karena membutuhkan 2-3 kali lebih banyak kalori daripada yang non-aktif.

Takaran pakan juga perlu diperhatikan karena dog food yang beredar di Indonesia sebenarnya ditujukan untuk anjing-anjing di Eropa dan Amerika. Aturan pakan yang tertera di label sesuai untuk anjing di kedua benua tersebut tetapi belum tentu pas untuk anjing yang hidup di Indonesia. Di Eropa dan Amerika anjing perlu makan banyak agar tubuhnya sanggup menahan hawa dingin. Sedangkan di Indonesia beriklim tropis dan cenderung panas sehingga berikan pakan secukupnya saja. Cara menakar kebutuhan pakan paling mudah adalah berikan pakan satu genggam dahulu, bila habis tambahkan lagi dan tambahkan lagi sampai anjing terlihat kenyang serta jangan lupa mengukurnya lebih dahulu sebelum memberikan. Lakukan cara seperti ini sampai beberapa kali atau lakukan pengamatan paling tidak 2-3 hari sehingga diketahui jumlah pakan yang pas. Selain pakan dan latihan tracking , perawatan lain yang perlu dilakukan terhadap pit bull hanyalah memandikannya, mencukur dan menyisir tidak begitu penting karena rambutnya pendek.

Memiliki pit bull tidaklah menyeramkan, tergantung pada bagaimana anda mencintainya tanpa menyakiti.